KOROSI adalah proses alami yang terjadi pada
logam untuk kembali ke alam dengan bentuk sulfida dan oksida. Dalam reaksi
elektrokimia, korosi dapat terjadi antara logam dengan logam seperti baja
dengan seng, atau dapat juga terjadi antara butir dengan butir logam lainnya
selama masih terjadi perpindahan elektron, reaksi ini mengakibatkan turunnya
mutu logam.
Secara elektrokimia
proses korosi terjadi akibat adanya perbedaan potensial antara daerah anoda dan
daerah katoda, berada pada lingkungan elektrolit serta adanya konduktor antara
anoda dan katoda. Perbedaan potensial antara anoda dan katoda diakibatkan
faktor di dalam logam antara lain berupa ukuran butir logam yang berbeda-beda,
batas butir, cacat struktur butir dan lain-lain, sementara faktor-faktor
lingkungan antara lain perbedaan konsentrasi, beda tempratur dan lain-lain.
Lingkungan yang korosif seperti pada daerah pasang surut air laut dapat
mempengaruhi tingkat korosifitas struktur-struktur pada daerah tersebut.
Proses korosi
merupakan salah satu penyebab besarnya kerugian dalam dunia industri. Di
Amerika Serikat, kerugian akibat korosi dan biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan
terhadap korosi mencapai 8 Milliar Dolar (Fontana,
1984). Sedangkan di Indonesia pada tahun 1992 diperkirakan kerugian akibat
korosi mencapai 1 Milliar Dolar (Supardi, 1997), dan meningkat pada tahun 2005
menjadi 20 Triliun Rupiah atau sekitar 2,2 Milliar Dolar Amerika (Bambang Widyanto,
2005).
Elektrokimia Korosi
1. l, Aoki, et al,1990 |
Gambar.1 merupakan salah
satu contoh korosi pada besi ketika dicelupkan ke dalam larutan HCl, akibat
cacat pada permukaan besi, suatu daerah permukaan besi memiliki potensial lebih
positif daripada daerah permukaan lainnya. Akibatnya antara daerah-daerah
permukaan besi terjadi beda potensial. Beda potensial menyebabkan arus
mengalir. Dengan larutan HCl bertindak sebagai elektrolit, terjadi reaksi
reduksi pada permukaan dengan potensial lebih positif, dan oksidasi pada
permukaan dengan potensial lebih negatif :
Bagian yang
mengalami reaksi oksidasi akan terurai dan bereaksi dengan ion Cl-
menjadi garam-garaman FeCl. Ini disebut produk korosi. Korosi pada satu logam
tunggal seperti ini disebut korosi-mandiri (self-corrosion)
dan sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari berupa karat pada permukaan besi
yang dibiarkan selama beberapa waktu di udara terbuka. Udara bertindak sebagai
elektrolit. Karat itu sendiri merupakan produk korosi berupa besi oksida, Fe2(O3)2.
Aoki, et al, 1990 |
Gambar.2
menunjukkan contoh pasangan galvanis, platinum dan besi, yang saling terhubung
secara elektris didalam larutan HCl. Platinum memiliki potensial yang lebih
positif daripada besi sehingga platinum bertindak sebagai katoda dan besi
sebagai anoda. Pada permukaan platinum terjadi reaksi reduksi sedangkan oksidasi
terjadi pada permukaan besi. Pada sel elektrokimia ini, besi mengalami korosi.
Dari contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk
terjadinya suatu proses korosi pada logam, haruslah terdapat elektrolit serta
katoda dan anoda yang terhubung secara elektris. Hubungan elektris memungkinkan
elektron mengalir akibat beda potensial, sedangkan elektrolit adalah larutan
yang mengandung ion, sehingga terjadi arus ion dan elektron. Arus ion dan elektron
ini kemudian membentuk suatu siklus arus tertutup pada suatu sel elektrokimia,
dan reaksi redoks terjadi pada permukaan kedua logam. Hubungan elektris dapat
terjadi akibat penghubung elektrik seperti kabel atau konduktor lainnya, akibat
bersentuhannya dua logam, atau seperti pada korosi mandiri, karena material itu
sendiri adalah suatu konduktor.
Dari contoh diatas juga dapat disimpulkan bahwa
suatu logam akan mengalami korosi jika berada dalam suatu lingkungan yang
memungkinkan transfer ion (dapat berfungsi sebagai elektrolit). Jika logam
tersebut tidak terhubung secara elektris dengan logam lain, maka akan terjadi
korosi-mandiri karena cacat permukaan yang merupakan hal yang sulit dihindari
dalam pembuatan material. Sementara itu lingkungan penggunaan logam, terutama
baja, pada umumnya adalah lingkungan yang dapat berfungsi sebagai elektrolit,
seperti tanah, laut, dan atmosfer yang mengandung uap air dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment