Pump, atau Pompa, secara umum mempunyai dua nozle utama, yaitu
Suction dan Discharge. Dalam proses perencanaan piping system di area
pompa ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, baik secara general
maupun secara lebih khusus tergantung “service fluida” nya.
Secara umum yang perlu diperhatikan, tidak terbatas dengan daftar ini saja, yaitu:
http://pipestress2009.wordpress.com/2008/04/08/kriteria-design-piping-di-area-pump/
Secara umum yang perlu diperhatikan, tidak terbatas dengan daftar ini saja, yaitu:
- Suction Piping haruslah diusahakan sependek mungkin dengan jumlah fitting yang minimum.
- Pipe Support yang pertama pada pipa diusahakan pada pondasi pompa, sehingga mencegah terjadinya perbedaan penurunan permukaan tanah yang umum terjadi. Jadi, diusahakan pondasi pipe support integral dengan pondasi pompa, dengan kata lain support pertama haruslah sedekat mungkin ke nozzle pompa.
- Hindari “overhead loops” di piping jika mungkin, jika tak terhindarkan,pasang Vent di High Point.
- Untuk pompa dengan nozzle yang berada di samping, maka Suction yang vertical sangat dianjurkan
- Jika space tidak mencukupi pemasangan 3 kali diameter pipa requirement, pasang Vertical vane di center of LR 90 Elbow. Hal ini harus di check oleh Mechanical Engineer atau Process Engineer dan juga Vendor
- Elbow 90 Deg harus dipasang antara Valve dan pompa, seperti gambar dibawah.
- Perlu atau tidaknya Drain Valve sangat tergantung jenis fluida yang mengalir.
- Temporary Strainer ditempatkan pada posisi yang lebih disukai, seperti pada gambar dibawah. Alternative, bisa ditempatkan di Valve Downstream Flange dengan strainer mengarah ke Pump atau pada pump nozzle dengan strainer mengarah menjauhi pump. Check ke Process Engineer atau Mechanical Engineer jika ingin memasang Strainer di Nozzle.
- Check clearance of strainer projecting terhadap Elbow 90 Deg.
- Gunakan Concentric Reducer di Suction yang vertical jika disetujui oleh Process atau Mechanical Engineer. Jika tidak, gunakan exccentric bottom flat reducer.
- Jika Valve terletak dekat ke Pump, maka gunakan Flat Type Temporary Strainer yang bisa diselipkan di Flanged joint Downstream end of Valve.
- Gambar 1 sampai 5, adalah untuk End or Side Suction Pumps, sedangkan gambar 5 adalah untuk Side Suction Pumps only.
- Semua Discharge Line mesti dilengkapi dengan Check Valve. Jika ada kemungkinan terjadinya Hydraulic Shock pada system, maka digunakan Valve type “Non-Slamming Type Check Valve”, dan loading support mesti di check.
- Semua Valves disekitar pump mesti mudah di akses untuk “Hand Operation” tanpa menggunakan “Chain or Extend into operational passageways”.
- Temporary Strainer type “Bath Tub” mesti dipertimbangkan penggunaanya jika kemungkinan akan sulit untuk di “re-alignment” dengan Nozzle pompa.
- Valve di Discharge line mesti dipasang sedekat mungkin dengan Nozzle.
- harus disediakan daerah bebas diatas “Caisson PUmp” untuk kemudahan penarikan kabel dan pompa.
- Unutk pompa jenis reciprocating, gunakan pipe support type Clamp, jangan type Welded demi menghindari terjadinya “Fatique Fracture” pada support weld. Design mesti sedemikian sehingga pistons dapat dikeluarkan tanpa menggangu system piping
http://pipestress2009.wordpress.com/2008/04/08/kriteria-design-piping-di-area-pump/